novelseriesterse

PART 1 DDA (Detik Darah Air Mata)

November 24, 2017 Akalanka 0 Comments





Hari ini adalah hari dimana Ujian Nasional atau yang akrab disebut UN telah berakhir , bunyi lonceng yang sangat menggemapun seakan menjadi sangsakala untuk berakhirnya sebuah kehidupan disekolah menengah akhir(SMA) ini.
Semua canda , tawa , duka tak akan bisa terulang lagi dan akan menjadi sebuah memori di hidup siswa dan siswi.

Dara , Raka , Genta , Ikal , Sonia , Narumi dan Yasin sangat bersedih karna hari ini adalah hari terakhir mereka bisa bercanda tawa dan merasakan kedamaian tempat yang bernama “kelas”.
Mereka bersahabat sejak mereka pertama kali duduk dibangku SMA , Mereka adalah sahabat yang penuh dengan cerita ,canda , tawa , duka , semua hal yang terukir indah di dalam memori mereka, maka tak heran jika mereka akan sangat merasa kehilangan jika mereka harus dipisahkan.

Ingin rasanya mereka terus bersama melawan kejamnya dunia namun sang waktu berkata lain , suka tidak suka mereka harus berpisah menempuh hidup yang baru , menjadi apa yang telah dicita citakan. Menyadari akan hal itu , Genta selaku Pemimpin di gengnya itu ingin mengajak teman temannya untuk mengukir sebuah sejarah , yaitu menaklukan 2 gunung sekaligus yaitu Gunung Gede dan Gunung Pangrango untuk mengukir sebuah memori terakhir yang sangat bersejarah dan bisa dikenang jika mereka telah berpisah kelak.
Teman teman yang lainnya setuju dan sangat ber antusias sekali mendengar hal itu , dan sebuah cerita bersejarah pun dimulai...

Setelah diberi waktu 2 minggu mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk mendaki gunung , akhirnya mereka selesai dengan menyisakan waktu 1 hari sebelum hari H. Mereka ber 7 menyempatkan diri untuk refreshing sebelum hari H dengan karaokean di sebuah mall , semuanya sangat bersemangat ingin menyambut hari esok untuk segera mendaki gunung dan menciptakan sejarah , kecuali Dara dan Genta.
Mereka berdua merasa aneh dengan perasaan mereka , seperti ada yang mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk membatalkan niat mendakinya itu ,namun karena melihat sahabat sahabat yang lainnya begitu antusias , jadi mereka berdua tidak terlalu menghiraukan perasaan tidak enak itu.

Malam itu mereka sangat bergembira sekali bisa berkaraokean bersama, namun ketika Dara ingin mengambil segelas minuman tiba tiba “krrrrreeek” gelas itu retak membentuk sebuah simbol “X”. beruntung teman temannya yang lain tidak melihat kejadian itu , Dara sengaja tidak memberitahu teman temannya karna Dara tidak ingin merusak suasana. Dara tidak ingin berfikiran lebih jauh dengan apa yang telah dilihatnya itu , alhasil dia tidak menghiraukannya dan menganggap biasa saja. Suasana kembali meriah dengan penampilan suara dari Narumi dan Ikal , mereka semua sangat terhibur sekali. Narumi dan Ikal sangat humoris , jadi tak ayal jika teman temannya selalu tertawa terbahak bahak melihat tingkah laku kedua anak manusia ini. Ketika semua selesai dengan penampilan karaoke nya , kini tinggal Genta dan Dara yang belum menunjukkan penampilannya. Genta dan Dara tidak mau kalah dari teman temannya , mereka pun ingin menunjukkan penampilan yang luar biasa. Namun , ketika mereka berdua sedang asyik karaoke menyanyikan lagu dari band ternama,tiba tiba lampu diruangan itu meledak.
Semua menjerit ketakutan , semua bertanya tanya ada apa ini ?!

 “Genta , ada apa ini?!” sahut Narumi bertanya dengan nada ketakutan. “Oh , tenang aja mi , mungkin gangguan dari arus listriknya” sahut Genta mencoba menenangkan suasana.

Setelah kejadian itu akhirnya mereka semua memutuskan untuk pulang kerumah masing masing untuk beristirahat menyiapkan tenaga menyambut hari esok yang menjadi hari yang ditunggu tunggu. Tak ada perasaan ganjil yang terasa di benak semua ketujuh sahabat itu , terkecuali Dara. Ia merasa aneh dan ganjil akan kejadian itu , apa yang dimaksudkan? Siapa yg melakukan ?dan mengapa? Karna pertanyaan pertanyaan itu sering muncul , alhasil semalam suntuk Ia memikirkannya dan mencoba memecahkannya sendiri tanpa meminta bantuan teman temannya dan tidak memikirkan hari esok yang menuntutnya harus bangun pagi pagi buta.

Keesokkan hari nya dimana hari besar yg telah lama ditunggu tunggu oleh ketujuh sahabat itupun segera disambut gembira.
Semua berkumpul di Terminal tepat jam 6 pagi, satu per satu mereka datang, ketika dikumpulkan oleh genta , terlihat hanya ada 6 orang, berarti 1 orang sahabat mereka belum datang , dan Dia adalah Dara.
Mereka ber 6 kebingungan , kemana dara? Tak seperti biasanya dia terlambat , biasanya dia yang paling disiplin , tapi mengapa sekarang? Ada apa dengan dia ? hanya pertanyaan itu yang muncul dibenak ke 6 sahabat ini. Setelah menunggu kurang lebih setengah jam , akhirnya Dara pun muncul dengan tampang pucat dan tergesa-gesa. “Sorry sorry guys , semalem gue kecapean jadi gue bangunnya telat hehe” sahut Dara meminta maaf kepada teman-temannya. “iye iye udah yuk berangkat ,udah hampir mau jam 7 nih busnya keburu berangkat” jawab Raka tak menghiraukan keterlambatan Dara. Akhirnya mereka ber 7 berangkat dengan menggunakan bus , Narumi memilih bangku dengan Ikal , Sonia memilih bangku dengan Yasin , Genta dengan Dara , dan Raka dengan seorang kakek.
Bus pun berjalan meninggalkan terminal , terlihat wajah wajah berseri dan antusias dari ke tujuh anak anak ini termasuk penumpang penumpang lainnya. Di tengah perjalanan , Dara melamun melihat pemandangan sambil menyenderkan kepalanya ke kaca.

“Kamu gak kenapa napa kan Ra?” Tanya Genta kepada Dara.

“hah? Oh engga kenapa napa kok Ta hehe” jawab Dara sedikit kaget.

“Kalo ada apa apa bilang aja ya jangan sungkan sungkan” Sahut Genta mempedulikan Dara.

Dara membalas dengan senyuman kepada Genta.

Genta memperhatikan wajah Dara yang begitu pucat dan seperti merasa ketakutan , Genta curiga dan mencoba mencari tahu ada apa dengan Dara.
Ketika sedang menikmati perjalanan tiba-tiba turun hujan yang sangat lebat di selingi dengan petir yang menyambar-nyambar dan selang beberapa menit berlalu akhirnya ke 7 sahabat itu pun tertidur kecuali Genta yang tetap terjaga.
Genta melihat ke arah 6 sahabatnya itu dan terlihat lelap sekali sahabat-sahabatnya itu tertidur , Genta tersenyum bangga karna mempunyai sahabat seperti mereka. Ia melirik ke arah Dara disampingnya terlihat begitu lelap dan tampak sekali wajahnya yang cantik menyimpan rasa lelah yang membuatnya sampai tertidur lelap. Genta tersenyum melihatnya dan tiba tiba Dara menyandarkan kepala ke bahu Genta. Genta tersipu malu , ingin rasanya membangunkan Dara namun Genta tak mau menganggu tidurnya itu. Dari sejak pertama kali bertemu Dara , Genta memang sudah menyimpan rasa namun karna Genta malu untuk menyatakannya , akhirnya hingga detik ini perasaan itu masih tetap Ia simpan.
Namun Genta terkejut ketika merasakan kepala Dara menyentuh bahunya , suhu tubuh dara sangat panas sekali , lalu Genta mencoba memastikan dengan memegang kening Dara dan ternyata memang benar , suhu tubuh Dara sangat panas, Genta merasa sangat khawatir , alhasil Ia membuka jaketnya dan memakaikannya untuk menutupi tubuh Dara.
Memang sangat disayangkan , udara di dalam bus sangatlah dingin walaupun AC telah dimatikan oleh Genta ,mungkin dikarnakan hujan yang sangat lebat dan ditambah posisi mereka sekarang yang telah memasuki daerah pegunungan.
Genta sangat berharap kondisi Dara akan segera membaik. Setelah memakan waktu kurang lebih 2 jam karna macet, mereka tiba di Pos tempat/gerbang pendakian.

“Hoaaaaa , akhirnya sampe juga kita yihaaaaaaa!” teriak gembira Raka.

“yeah! Petualangan segera dimulai” tambah Ikal dan Narumi.

“Genta , mungkin lebih baik kita istirahat dulu” sahut Sonia.

“Iya ta , kasian juga tuh Si Dara mukanya pucet gitu” Tambah Yasin.

Genta melirik ke arah Dara , Dara membalasnya dengan senyuman.

“Oke oke , kita istirahat untuk beberapa menit , jangan lupa semuanya cek kembali barang bawaan , jangan sampe ada yang tertinggal , isi tenaga kalian dengan makan makanan secukupnya jangan kebanyakan , oke istirahat 30 menit , dan tepat pukul 10.00 kita langsung mulai pendakkian kita” Ujar Genta. Semuanya mulai beristirahat dan mengikuti instruksi dari Genta.

“Em , Genta , aku bawa Roti isi , mau?” Tanya Dara.

“wah , boleh tuh dicoba , minta satu ya ra” Ujar Genta.

Dara begitu senang melihat Genta yang lahap sekali menikmati Roti isinya.

“Gimana ta, enak?” tanya Dara.

“oh jelas sekali sangat enak Ra , tapi kamu sendiri kok gak makan?” tanya Genta.

“hehe aku liat kamu makan aja udah kenyang ,abis lahap banget” ujar Dara tersenyum kecil.

“abisnya enak banget rotinya , ayo kamu sendiri mesti nyobain” ujar Genta sambil menyuapi Dara.

“nah gimana , enak kan?” tanya Genta. “ah rasanya netral ta , atau mungkin lidah aku yang gak konek ya?” ujar Dara.

“hmm , kamu sedang sakit Ra, jadi wajar jika lidah kamu kurang berfungsi maksimal , kamu sudah minum obat?” tanya Genta.

“sakit? Siapa yang sakit ? aku gak sakit kok Ta!” Ujar Dara membantah.

“alah sudah kamu gak usah ngelak , nih aku punya obat , ayo diminum dulu” ujar Genta sambil memberikan obat kepada Dara.
Dara menatap mata Genta untuk beberapa detik , lalu...

“Hey , kok malah ngeliatin aku sih? Ayo minum dulu Ra” ujar Genta.
Dara tersenyum dan melakukan apa yang diperintah oleh Genta.

“Nah gitu, cepet sembuh ya Ra” ujar Genta. “iya Ta , makasih banyak ya” ujar Dara tersenyum kepada genta. Genta tersenyum sambil mengelus kening Dara.

“Nah giliran kamu abisin roti isi aku!” ujar Dara menyodorkan Roti isinya ke mulut Genta.

“i i i iya deh sini” ujar Genta membuka mulutnya. Ikal dan Narumi yang melihat kemesraan Dara dan Genta mencoba mencemo’oh mereka.

“cieeeee cieeeee! Mau dooooong disuapin” sahut Ikal dan Narumi.

Genta dan Dara menjadi salah tingkah.

“Hey apaan sih kalian!” sahut Dara.

30 menit waktu istirahat telah berlalu..

“Ayo guys, siap siap kita mulai mengukir sejarah!, cek kembali barang barang jangan sampe ada yang ketinggalan , ingat! Karna cuaca disana dingin , jadi diwajibkan untuk mengenakkan jaket” ujar Genta memberi Instruksi.
Petualangan bersejarah pun dimulai , mereka sangat senang dan antusias sekali. Dengan disuguhi pemandangan sekitar gunung yang eksotis , mereka telah bisa menghilangkan penat yang selama ini menghantui hidup mereka.

“Semuanya hati hati! Tracknya licin karna abis diguyur hujan ,jaga omongan jangan sampe ngomong sompral karna ini bukan rumah kita , ini adalah alam , jadi apapun bisa terjadi disini” Ujar Genta memberikan instruksi kepada sahabat sahabatnya.

“Oke bosss!” Sahut Narumi dan Ikal.

Mereka terus berjalan hingga tak terasa hawa mulai terasa sangat dingin karna mereka telah mencapai ketinggian yang cukup tinggi setelah lama mereka mendaki.

Wajah Dara yang dari awal memang sudah pucat setelah mencapai ketinggian yang cukup tinggi , sungguh sangat pucat terlihat di raut wajahnya.

Tak terasa waktu telah menunjukkan pukul 3 sore.

“Oke Guys! Kita istirahat di tempat ini untuk beberapa menit , isi tenaga kalian , yang mau sholat silahkan sholat ashar karna waktu menunjukkan sudah saatnya adzan ashar” Ujar Genta kepada teman temannya.

Ke 7 sahabat itu pun akhirnya menuruti apa yang di instruksikan oleh Genta.

Genta menghampiri Dara yang raut wajahnya terlihat nampak kelelahan dan sangat pucat.

“kamu gak kenapa napa kan Ra?” Tanya Genta.
Dara membalas dengan senyuman yang menandakan bahwa Ia baik baik saja.

“Yakin kamu kuat? Kalo gak kuat gak usah dipaksain ya Ra” Ujar Genta.

“tenang aja pak ketua , aku baik baik aja kok hehe” Jawab Dara.
Genta tersenyum dan mengelus kening Dara dan coba untuk duduk disamping Dara.

Keadaan hening beberapa saat dan tiba tiba... Dara meneteskan air mata yang begitu deras dan membuat Genta terkejut.

“Astagfirullah , kamu kenapa Ra?” Tanya Genta terkejut melihat Dara menangis sambil mencoba menghapus air mata Dara dengan sapu tangannya.

“hhks hhks , jika tempat ini , gunung ini adalah tempat terakhir aku melihat kalian , apa yang akan kamu lakukan selaku ketua/pemimpin di geng ini Ta?” Tanya Dara kepada Genta.

“Sssst! Kamu kecapean Ra! Omongan kamu itu ngelantur! , nih minum obat dulu ya”
Bantah Genta sambil memberikan obat kepada Dara.

Dara nampak kecewa karna pertanyaanya dibantah oleh Genta. Dara meminum obat yang telah diberikan oleh Genta. Genta tak habis fikir mengapa Dara bisa berfikiran seperti itu .

Genta memperhatikan Dara yang sedang meminum obat , sangat terlihat raut wajah Dara yang sangat ketakutan. Ada apa dengan Dara? Apa yang membuatnya menjadi ketakutan seperti ini ? Genta sangat merasa khawatir sekaligus kebingungan..

Waktu istirahat pun tak terasa telah habis , sekarang waktunya mereka untuk melanjutkan pendakkian mereka.

“Oke guys , waktu istirahat telah habis , siap untuk kembali mengukir sejarah?” ujar Genta kepada teman temannya. “Siaaaaaap!!!” jawab serentak ke 6 sahabatnya itu , namun Dara terlihat seperti tidak yakin bahwa dirinya siap seperti sahabat sahabatnya yang lain. Ke 7 sahabat itu pun akhirnya melanjutkan pendakkian mereka.


 -To be continued- 



 by REKA IMAJI.







0 komentar: